Sepertinya tak bermakna, mungkin karena tak terasa. Lewat begitu saja ... Hanya enam puluh ketukan …, jika satu ketukan itu bernilai satu detik. Benar-banar tak terasa, hingga akhirnya tak dimaknai. Seringkali kumpulan menit itu kita perlakukan seperti air, mengalir begitu saja. Tanpa kita berikan arah, tanpa kita tetapkan tempat berakhir ... Mengalir, mengalir dan mengalir … Seringkali himpunan menit itu kita perlakukan seperti gelas, kita isi dan nikmati tanpa kita sadari khasiat dari isi gelas itu sendiri. Yang penting lezat, segar dan mengusir rasa haus kita. Padahal satu menit enam puluh ketukan itu bisa membawa kita kepada dua pilihan tempat berakhir, keindahan atau kepedihan ... Satu menit saja, tak lebih, dapat bermakna, jika kita mau. Satu menit saja, hanya satu menit, dapat bernilai, jika kita tahu. Karenanya satu menit itu tak layak kita buang. Dalam satu menit, kita bisa melakukan banyak kebaikan dan kebahagiaan. Dalam satu menit kita bisa mendendangkan Al-Faatihah d...